 |
| Tongkang bermuatan bauksit sedang menunggu keluar alur sungai Teluk Melano Kayong Utara. (BorneoTribun/Dins) |
Borneo Tribun, Sukadana - Setidaknya puluhan tongkang baik bermuatan ataupun kosong sandar di pohon nipah sepanjang alur keluar masuk perairan sungai Teluk Melano kabupaten Kayong Utara. Petugas kesyahbandaran tidak punya kewenangan melarang tongkang-tongkang itu bertambat di pohon nipah.
"Kalau Syahbandar tidak melarang, cuma kita imbau agar tambat di tempat yang aman, tidak merusak lingkungan dan jangan berlabuh di alur pelayaran," kata Arif Budiman, petugas kesyahbandaran, kantor unit penyelenggaraan pelabuhan (UPP) kelas III Teluk Melano kecamatan Simpang Hilir Kayong Utara mengutip dari Pontianak Post.
Dikatakan dia, tongkang-tongkang tersebut adalah alat sewaan dari perusahaan PT Cita Mineral Investindo (CMI) yang dikelola oleh beberapa perusahaan pengangkutan atau transporter. "Mayoritas tongkang sewaan CMI" kata dia.
Pihak kesyahbandaran Teluk Melano tidak bisa mengatur jadwal hilir mudik tongkang yang melintas sungai Teluk Melano tersebut karena Syahbandar hanya bertugas mengatur jadwal kedatangan ataupun keberangkatan kapal saja.
"Tidak ada jadwal jadwal. Soalnya Syahbandar tidak mengatur jadwal keberangkatan kapal-kapal," katanya.
Syahbandar Teluk Melano hanya bisa memberikan himbauan agar tongkang terutama yang bermuatan untuk tidak parkir di sembarang tempat. "Kita hanya himbau," kata Arif. (dins)